Mengenal Audit Berbasis Teknologi: Pelajaran dari Praktik Helvetia di Indonesia
Audit berbasis teknologi menjadi salah satu metode yang semakin populer dalam dunia bisnis saat ini. Hal ini juga terjadi di Indonesia, dimana praktik audit berbasis teknologi sudah mulai diterapkan oleh beberapa perusahaan, salah satunya adalah Helvetia.
Menurut Pakar Audit Teknologi, Budi Susanto, “Audit berbasis teknologi menggabungkan teknologi informasi dengan proses audit tradisional untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas audit. Dengan menggunakan teknologi, proses audit dapat dilakukan secara lebih cepat dan akurat.”
Helvetia, perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia, telah sukses menerapkan audit berbasis teknologi dalam praktik bisnisnya. Menurut Direktur Keuangan Helvetia, Andi Wijaya, “Dengan mengenal audit berbasis teknologi, kami dapat mengidentifikasi risiko secara lebih dini dan mengoptimalkan proses audit secara menyeluruh.”
Praktik audit berbasis teknologi juga memberikan manfaat lain bagi perusahaan, seperti meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Menurut Laporan KPMG tentang Audit Berbasis Teknologi, “Dengan menggunakan teknologi, perusahaan dapat memantau dan mengontrol proses audit dengan lebih baik, sehingga mengurangi risiko kesalahan dan kecurangan.”
Namun, meskipun banyak manfaat yang didapat dari audit berbasis teknologi, masih banyak perusahaan di Indonesia yang belum mengenal atau menerapkan praktik ini. Menurut Survei Deloitte tentang Audit Berbasis Teknologi, hanya 30% perusahaan di Indonesia yang sudah menerapkan teknologi dalam proses audit mereka.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengenal audit berbasis teknologi dan mulai menerapkannya dalam praktik bisnis mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan transparansi dalam proses audit mereka, seperti yang telah dilakukan oleh Helvetia.